JAKARTA| Jelajahnews.id -Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menegaskan bahwa Reforma Agraria bukan sekadar kebijakan distribusi tanah, melainkan strategi pembangunan ruang hidup yang adil dan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan saat membuka Webinar Nasional Diskusi Publik "Pelaksanaan Reforma Agraria: Lampau, Kini, dan Mendatang", Kamis (17/7).
"Reforma Agraria adalah warisan sejarah kita. Ini juga adalah amanah untuk menggapai masa depan. Bukan hanya tentang membagi tanah, tetapi tentang memperbaiki, membangun harapan, dan menciptakan keadilan yang berkelanjutan," ujar Wamen Ossy dalam sambutannya.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Tegaskan Tanah sebagai Fondasi Ketahanan Pangan di Hadapan BPK Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ossy memaparkan lima pandangan strategis mengenai arah kebijakan Reforma Agraria ke depan. Pertama, ia menyoroti tantangan demografis dan ekologis yang dihadapi Indonesia.
Menurutnya, peningkatan jumlah penduduk dan konversi lahan akibat pembangunan serta krisis iklim menuntut pemahaman baru terhadap Reforma Agraria.
"Reforma Agraria tidak bisa lagi dipahami secara sempit hanya sebagai pembagian tanah. Ini harus menjadi strategi pengelolaan ruang hidup yang adil dan bijak," katanya.
Kedua, Wamen menekankan pentingnya model Reforma Agraria yang adaptif, responsif, dan inovatif.
Sumber
: <a href="<a href="Wamen ATR Apresiasi Capaian 95 Persen PTSL di Sulawesi Tengah" target="_blank"></a>" target="_blank&