JELAJAHNEWS.ID -Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bersama Organisasi Wirawati Catur Panca (WCP) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang pelestarian dan digitalisasi arsip pahlawan perempuan Indonesia. Penandatanganan berlangsung di Jakarta, Selasa (26/8/2025), dan bertujuan menjaga warisan sejarah bangsa melalui jejak perjuangan tokoh perempuan.
Kepala ANRI, Dr. Mego Pinandito, menegaskan kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk memastikan arsip tokoh perempuan seperti R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Maria Walanda Maramis, Martha Christina Tiahahu, dan lainnya tetap terjaga.
"Arsip bukan hanya catatan masa lalu, tetapi juga inspirasi untuk masa depan. Dengan kerja sama ini, kami ingin memastikan perjuangan pahlawan perempuan tetap hidup dan menjadi teladan sepanjang masa," ujarnya.
Baca Juga: Danrindam l /BB Buka Latihan Pratugas Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 123/RW Mego menambahkan, hilangnya arsip berarti bangsa kehilangan jejak penting perjalanan sejarah. Karena itu,
ANRI terus mendorong kerja sama lintas sektor agar arsip pahlawan perempuan dapat dilestarikan, didigitalisasi, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Ketua Umum Wirawati Catur Panca, Pia Feriasti Megananda, menyambut baik kolaborasi strategis ini. Menurutnya, arsip pahlawan perempuan merupakan sumber inspirasi gerakan perempuan Indonesia.
"MoU ini bukan sekadar menjaga dokumen, tetapi juga semangat perjuangan. Nilai kepahlawanan perempuan dari Kartini hingga Martha Tiahahu harus terus mengalir ke generasi muda," katanya.
Ruang lingkup kerja sama mencakup penyelamatan, pelestarian, dan pemanfaatan arsip sejarah perjuangan perempuan, termasuk restorasi, wawancara sejarah lisan, serta pembinaan kearsipan di lingkungan Wirawati. MoU akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama dan korespondensi resmi agar program berjalan berkelanjutan dengan dukungan pembiayaan, pemantauan, serta evaluasi.