Menpar Resmi Buka Konferensi Geowisata Kaldera Toba UNESCO Global Geopark 2025

editor - Selasa, 08 Juli 2025 16:08 WIB

JELAJAHNEWS.ID -Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar RI), Widiyanti Putri Wardhana, secara resmi membuka Konferensi Internasional Pertama Destinasi Geowisata Kaldera Toba UNESCO Global Geopark 2025 di Hotel Khas Parapat, Kabupaten Simalungun, Selasa (8/7/2025). Kegiatan ini turut dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, bersama kepala daerah dari tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba.

Dalam sambutannya, Gubernur Bobby Nasution mengajak seluruh kepala daerah di kawasan Danau Toba untuk bersinergi menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat pengelolaan kawasan Kaldera Toba, agar memenuhi standar warisan dunia yang ditetapkan UNESCO.

Baca Juga: Wamenpar Ni Luh Puspa Hadiri Sidang UN Tourism Executive Council ke-123 di Spanyol, Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Promosi Global

"Saya minta semua bupati di kawasan Danau Toba memiliki semangat dan tekad yang sama. Meskipun anggaran disusun pada tahun sebelumnya, saya yakin kepala daerah punya kebijakan strategis agar proses revalidasi bisa dilakukan, demi memenuhi standar UNESCO sebagai warisan bumi," ujar Bobby.

Ia juga mengapresiasi Kementerian Pariwisata atas pelaksanaan konferensi yang menjadi bagian dari upaya memperoleh kembali "green card" (kartu hijau) dari UNESCO. Saat ini, Kaldera Toba masih berstatus "yellow card", menandakan perlunya perbaikan dalam pengelolaan kawasan geopark tersebut.

Tiga aspek utama yang harus dipenuhi dalam pengusulan ini adalah: geologi, warisan budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Menurut Bobby, keindahan serta potensi kawasan Danau Toba luar biasa dan menjadi tanggung jawab bersama lintas pemerintahan untuk dikelola secara berkelanjutan.

"Ini tugas kita sebagai umat manusia, bagaimana kita menjaga dan melestarikan alam anugerah Tuhan, lalu mewariskannya kepada generasi penerus," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bobby menekankan bahwa pelestarian lingkungan juga akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan pengelolaan yang tepat, Danau Toba tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga sumber kehidupan masyarakat dalam jangka panjang.

"Mari kita bersama-sama menjaga alam ini agar dikenal dunia, bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena nilai budaya dan partisipasi masyarakat dalam pelestariannya," tutupnya.


Editor
: editor

Tag:

Berita Terkait

Daerah

Asesor UNESCO Terpukau Peninggalan Alam dan Budaya Kaldera Toba

Daerah

Wamenpar Ni Luh Puspa Hadiri Sidang UN Tourism Executive Council ke-123 di Spanyol, Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Promosi Global

Daerah

Rencana Induk Pengembangan Kaldera Toba Segera Disiapkan

Daerah

Gubsu Dorong Peningkatan Fasilitas Kaldera Toba